***** PAGUYUBAN KELUARGA BESAR PARA PRAJURIT TNI-POLRI PONDOK AFI - SATU HATI SA SATU JIWA SATU KORSA *****

Jumat, 18 Agustus 2017

Nasihat dari CD Porno

      Seorang yang kecewa, menulis surat pembaca di sebuah harian ibu kota terkemuka. Isinya: anjuran untuk tidak membeli CD di pinggir jalan karena banyak barang palsu, cover tidak cocok dengan isi. "Saya membeli 12 keping CD porno, tapi setelah saya stel isinya lagu-lagu daerah," begitulah kira-kira tulis pengirim surat. Suratnya kemudian menegaskan perang pada pemalsuan.


      Saya berterima kasih atas anjurannya, tapi jauh lebih berterima kasih atas keterusterangannya. Untuk berani jujur mengaku tengah membeli CD porno pun butuh keberanian, ee jumlahnya 12 keping lagi! Karena tidak ada informasi yang pasti apakah niat pembelian CD cuma untuk koleksi, untuk penelitian, atau untuk sekadar penghibur syahwat, maka saya lebih tertarik unutk memilih yang terakhir sebagai asumsi: persoalan syahwat biasa.

       Perkara kemudian CD itu semuanya palsu, cuma berisi lagu-lagu daerah, adalah humor yang lain. Perkara kemudian ada orang yang kecewa lalu beralih menjadi pejuang anti pemalsuan adalah parodi yang lain lagi.

       Tapi yang lebih penting dari itu semua adalah, betapa meriah sekarang ini pameran aib di depan publik. Lihat saja pengakuan pasangan selebritis yang kemudian bercerai ini. Komentar si laki-laki: "Ketika saya kawini dia sudah tidak perawan." Komentar perempuan. "Saya aborsi begini juga demi nama baik dia dan keluarganya!"

       Hebat sekali. Masyarakat begini gampang mendapat informasi bahwa artis cantik yang sering muncul di sinetron anu itu ternyata sudah lama tidak perawan lagi. Bahwa cowok keren yang bintang iklan itu juga telah lama tidak perjaka lagi. Hebat sekali bahwa aborsi yang di Indonesia masih dinyatakan sebagai tindakan ilegal itu telah menjadi legal di mana-mana. Luar biasa bahwa niat aborsi yang cuma disebabkan oleh ogah hamil itu bisa untuk membela nama baik. Jadi ada jenis nama baik yang dibangun di atas pembunuhan embrio bayi.

       Dengan pengakuan sehebat ini, angket-angket dan penelitian seks yang disiapkan oleh para akademisi sebetulnya tak perlu lagi. Bahwa angket di kota anu yang mengatakan 97 pesren mahasiswi sudah tidak perawan, bahwa 95 persen dari ABG yang pacaran selalu berhubungan badan, tak perlu bikin kaget lagi.

       Karena tanpa disodori angket dan pertanyaan pun, akan makin banyak orang mengaku secara suka rela. Aib wanita akan dibuka oleh mantan-mantan suami mereka. Aib laki-laki akan dibuka dengan suka cita oleh mantan istri-istri mereka. Bursa pengakuan ini pasti akan makin ramai jika sudah pula dimasuki oleh para pelaku selingkuh, istri simpanan, pacar gelap, para gigolo. Daftar ini masih bisa memanjang lagi jika para pelacur dari berbagai kelas membongkar identitas para pelanggannya.

       Nanti pasti akan ada dunia tanpa aib, karena semua jenis aib mungkin didiskusikan, di seminarkan dan dibuat pengakuan secara terbuka. Di dunia yang penuh intrik dan pertengkaran, manusia akan makin sulit menemukan alat untuk memuaskan naluri kebenciannya. Untuk ini, bukan tidak mustahil, akan banyak pasangan yang merekam hubungan badan mereka, merekam adegan-adegan paling sensitif untuk kelak disebarluaskan jika masa pertengkaran tiba.

        Modus penyebaran aib itu bisa jadi tidak cuma akan lewat pengakuan di media massa tapi juga lewat pemutaran slide, pemutaran video di tempat-tempat tertentu dengan memungut karcis segala. Dan jika hal ini dirasa belum cukup bagi hasrat kebencian, akan dibuatlah rekaman itu ke dalam versi layar lebar untuk bisa diputar di lapangan-lapangan terbuka sebagai bioskop misbar alias jika gerimis bubar

Sumber  : Prie GS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kisah Mbah Soegito, Ditangkap Belanda dan Disiksa Demi Indonesia

Soegito (90), seorang kakek yang tinggal di rumah kuno di Jalan Kesatrian G27 Semarang ini masih ingat betul suara desingan senapan dan te...