Bertempat di Alun-alun Utara Keraton Yogyakarta, Presiden Sukarno mengumumkan Tri Komando Rakyat pada 19 Desember 1961. Ya, jalan perang terpaksa ditempuh pemerintah Indonesia lantaran segala upaya di meja perundingan untuk meminta Belanda menyerahkan Irian Barat tak ada hasil.
“Sekarang saya tanya kepada Saudara-saudara, kepada dunia internasional, mengapa pihak Belanda menjadikan Irian Barat sebagai satu boneka Papua? Belanda menghasut rakyat Irian Barat, menjalankan satu politik memecah belah kedaulatan RI dengan mendirikan negara Papua, mengibarkan bendera Papua, menciptakan lagu kebangsaan zogenaamde nasional Papua,” Presiden Sukarno berpidato membakar semangat rakyat seperti dikutip dalam buku Api Perjuangan Pembebasan Irian Barat.
Presiden Sukarno di atas geladak RI Tjakra menyaksikan penyerahan brevet melalui Letnan Kolonel RP Poernomo.